Pagi ini aku keluar
menatap langit yang bergerak, Ternyata bukan, bukan langit yang bergerak. tapi
aku yang bergerak memutari langit setiap hari.
Pagi ini aku keluar
menatap langit pagi yang kuputari setiap hari. Merekam sedikit jejak embun pagi
yang mulai habis disinari matahari. Ternyata Bukan, bukan habis, dia hanya
sejenak pergi untuk kembali esok pagi.
Kuncup bunga yang
kedinginan itu perlahan naik, mekar, dan layu. Ternyata Bukan, bukan layu
karena nanti malam mungkin dia akan menguncup lagi karena dingin dan mekar lagi
esok harinya.
Tadi malam aku melihat bintang itu terang dan
yang satunya redup. Mungkin yang terang itu besar dan yang redup akan mati.Ternyata
Bukan, bukan yang redup yang akan mati. Dia hanya bintang raksasa dengan jarak
yang jauh sedangkan yang terang sebenarnya sedang dalam proses katai-nya.
Tuhan, Aku sering
salah dalam menafsirkan hari-Mu, aku tak tau persis bagaimana embun, rotasi
bumi, dan bintang-bintang itu bergerak sebagaimana mestinya. Selama ini aku
selalu beranggapan bahwa ini ingin mereka. Ternyata Bukan, ini bukan ingin
mereka.
Dari ribuan meter
diatas permukaan laut aku sadar, mereka bergerak atas-Mu. Maka sadarkanlah
mereka atas keindahan-Mu itu. Dan iya,
kali ini aku yakin akan keindahan ciptaan-Mu adalah salah satu alasan hidupku.
No comments:
Post a Comment