Monday, March 16, 2015

Kamu dan Waktu

Waktu itu relatif. Terimakasih untuk Albert Einstein yang bekerja seumur hidupnya untuk membuktikan itu. Waktu itu relatif, bisa memanjang, bisa melambat, yang pasti tak bisa kembali, karena itu waktu menjadi musuh utama mereka yang punya urusan dengan masa lalunya. Waktu dan kamu itu dua variabel yang sayangnya nggak bisa ditinjau dari teori apapun. Waktu dan kamu itu dua variabel yang gabisa di teliti eksistensinya karena untuk mengingatnya saja, jujur aku enggan. Tapi suatu hari nanti, aku ingin membuat waktu dan kamu sebagai dua buah variabel terikat, Waktu bersamamu.

Ketika bicara aku, kamu, dan waktu, singkatnya aku sebut itu dulu. Kita bertemu sesaat di simpang perjalanan hidup. Aku harus katakan aku tidak menyesal bertemu kamu hari itu, karena sampai saat ini kamu alasan aku memilih jalan di persimpangan itu yang membawa aku sampai di hari ini. Kamu alasan kenapa aku punya semangat untuk cepat sukses, kamu alasan kenapa aku ingin lambat mengulang masa lalu. Lihat apa yang kamu dan waktu perbuat padaku. Merusak? kurasa tidak, kamu hanya bocah kecil yang kuat dan tak ingin di jaga yang akan menggoreskan pensil warnanya dalam buku gambar hidupku.


Dulu kita sering berbagi. Dulu kita dekat, sedekat kening dan sajadah disaat sujud. Tapi sekarang kita sejauh perjalanan mendaki argopuro. 110 kilometer, mungkin lebih. Aku ingin kita dekat seperti dulu. Tapi aku lupa, waktu itu relatif, bisa memanjang, bisa melambat, tapi tak bisa kembali. Mungkin aku akan larut dalam penyesalan dan keinginanku itu. Atau kuambil jalan lain dan tak menyia-nyiakan inginku, inginku akan ku ubah menjadi angan. Mimpi yang akan kuraih meski harus berjalan 110 kilometer. Tak apa, yang paling penting aku punya tujuan, aku punya akhir dari perjalananku, Kamu. 

No comments:

Post a Comment